Warta Ekonomi,quickq苹果版下载不了 Jakarta - Industri asuransi umum mencatatkan pertumbuhan tipis sebesar 0,3% pada kuartal I/2025 di tengah tekanan ekonomi nasional dan penurunan daya beli masyarakat. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan total premi industri mencapai Rp30,5 triliun, naik dari Rp30,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. “Premi dicatat perusahaan asuransi umum boleh dibilang mengalami kenaikan sedikit, yakni Rp79 miliar secara nominal, atau naik 0,3%,” ujar Trinita Situmeang, Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik, Jumat (13/6/2025). Capaian ini cukup signifikan mengingat ekonomi Indonesia tercatat terkontraksi 0,98% secara kuartalan (QoQ) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2025 lalu. Baca Juga: Skema Co-Payment Buat Premi Asuransi Bakal Turun Hingga 5% Dari total 15 lini usaha, lima mengalami kontraksi premi, termasuk Asuransi Harta Benda (-14,1%, Rp7,8 triliun), Asuransi Kendaraan Bermotor (-5,3%, Rp5,2 triliun), serta Asuransi Penerbangan, Energy On Shore, dan Suretyship. Namun, Asuransi Kredit mencatat pertumbuhan positif tipis sebesar 0,3% dengan premi Rp3,9 triliun. Baca Juga: AAUI Ingatkan Skema Co-Payment Bisa Jadi Bumerang! Pasien Bisa Main Mata dengan RS Asuransi Harta Benda dan Kendaraan Bermotor tetap menjadi penyumbang utama premi industri dengan pangsa pasar gabungan sebesar 43,2%. Sementara Asuransi Kredit dan Kesehatan menyumbang 25,5% dari total premi industri. Di sisi klaim, industri mencatat peningkatan pembayaran sebesar 4,8% secara tahunan menjadi Rp10,9 triliun. Kenaikan klaim terutama terjadi pada Asuransi Harta Benda, Tanggung Gugat, Kecelakaan Diri, Kredit, dan Suretyship. Rasio klaim meningkat dari 34,4% menjadi 36%. |