- Jakarta,quickq苹果版安装包百度云 CNN Indonesia--
Jajanan China Latio kini dilarang di Indonesia. Camilanyang viral di media sosial itu disebut menyebabkan keracunandengan gejala mual, muntah, hingga memerlukan perawatan lanjutan.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar bahkan mewanti-wanti masyarakat terkait temuan bakteri di jajanan viral tersebut. Bakteri yang terdapat dalam Latiao ini disebut Bacelius cerius.
"Karena di dalamnya mengandung Bacelius ceriusyang bisa menimbulkan toksin (racun)," kata Taruna mengutip detikhealth, Selasa (5/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi Jangan Sampai Keracunan, Hindari 10 Ikan Tinggi Merkuri Ini
Tak Sengaja Menelan Belatung, Apa Bahayanya?
BPOM Amankan 76.420 Latiao Tindaklanjuti Kasus Keracunan
Kebanyakan orang yang keracunan memang bisa pulih dalam waktu 24 jam. Tapi, risiko lebih tinggi bisa terjadi seperti komplikasi jika seseorang yang terpapar memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau terganggu.
Gejala biasanya muncul sekitar 1-6 jam setelah paparan bakteri. Gejala yang muncul umumnya meliputi mual, muntah, dan diare.
Bukan hanya masalah di pencernaan, keracunan akibat bakteri ini juga bisa memengaruhi anggota tubuh lain.
Menukil WebMD, spora dari bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terinfeksi atau menghirup udara yang terinfeksi bisa menyebabkan beberapa komplikasi berbahaya berikut:
- abses otak,
- selulitis,
- endoftalmitis atau infeksi bakteri atau jamur di mata,
- endokarditis,
- pneumonia,
- meningitis.Ilustrasi. Mual jadi salah satu gejala keracunan bakteri Bacelius cerius. (iStockphoto/KittisakJirasittichai)
Komplikasi paling parah dari keracunan bakteri ini adalah endoftalmitis, yakni peradangan pada bagian dalam mata. Kondisi ini bisa memicu sejumlah gejala serius seperti berikut:
- demam,
- kelelahan pada mata,
- sakit mata,
- leukositosis atau jumlah sel darah putih tinggi,
- penglihatan menurun,
- mata merah,
- ulkus kornea berbentuk cincin.Dalam beberapa kasus, kondisi ini bahkan bisa mengancam jiwa.
Lihat Juga :
Ini Daftar Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Ubi
Pada dasarnya, bakteri ini ditemukan dalam banyak makanan. Hanya saja, mengutip berbagai sumber, bakteri ini lebih mudah ditemukan pada nasi atau makanan bertepung lainnya.
Pada makanan bertepung seperti keripik, bakteri bertahan dari proses pengeringan dengan menghasilkan spora yang resisten. Saat makanan direhidrasi dan dibiarkan pada suhu ruang selama beberapa jam, spora akan berkecambah dan menghasilkan racun yang membuat orang sakit.
Perlu diketahui juga, memanaskan ulang makanan tidak akan menghilangkan efek racun yang dimiliki bakteri.
(tst/asr) 顶: 9737踩: 6
Lebih Jauh Mengenal Bakteri yang Ditemukan dalam Jajanan Latiao
人参与 | 时间:2025-05-31 11:06:32
相关文章
- Covid Mengamuk Lagi, Ini 3 Manfaat Vaksin Booster Covid
- Ide Kreasi Resep Tempe Mendoan, Enak dan Gurih
- 5 Penyebab ASI Tidak Lancar, Bisa Jadi Karena Stres
- Tegas! Kapolri Akan Beri Sanksi Anggotanya yang Melanggar Netralitas Pemilu
- Jawaban BYD Brasil yang Dituding Melakukan Praktik Perbudakan
- Kantongi 12 Juta Suara, Prabowo
- 10 Tanaman Pengusir Hama, Ampuh dan Bunganya Cantik
- 7 Minuman Pembersih Usus, Bikin Pencernaan Makin Lancar
- Dirjen Migas Dinonaktifkan Usai Digeledah Kejagung, Wamen ESDM: Belum Sebulan Menjabat
- Habib Bahar Akan Penuhi Panggilan Polisi, Bawa 54 Pengacara
评论专区