Panen Kriktik, TPF Novel: Kami Tidak Mau Didikte!
Alih-alih mengungkap pelaku penyiraman air keras, tim pencari fakta (TPF) justru menyebut bahwa Novel Baswedan diduga menggunakan kewenangan berlebih sehingga memicu penyerangan.
Pernyataan tim investigasi ini pun menuai kritikan dari banyak pihak termasuk dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), PW KPK dan Tim Advokasinya.
Menanggapi kritikan tersebut, juru bicara TPF, Hendardi mengatakan pihaknya tidak begitu mempersoalkan. Karena menurut Hendardi akan selalu ada pihak yang kontra dengan hasil investigasi yang berlangsung selama enam bulan tersebut. Kritikan tersebut adalah wajar dan hak setiap orang.
Baca Juga: Wow! Ini Daftar 6 Kasus yang Diduga Jadi Dalang Penyerangan Novel Baswedan
“Ya biar saja mau bicara apa. Kritik kan boleh, bahkan hak,” kata Hendardi saat dikonfirmasi dalam pesan tertulis, Rabu (18/7).
Yang perlu diketahui ujarnya, bahwa TPF telah berusaha untuk kembali menyingkap dan menggali ulang penyerangan pada 11 April 2017 itu. Namun memang untuk menemukan alat bukti yang cukup hingga mengungkap tersangka tidak mudah.
TPF jelasnya, tidak ingin berasumsi atau beropini selama masa penyelidikan ulang. Semua hasil penyelidikan yang diungkapkan dalam konferensi pers kemarin menurutnya adalah berdasarkan keterangan saksi dan juga penelusuran ulang TKP hingga analisis IT.
Baca Juga: Kapolri Bentuk TPGF Kasus Novel, Kontras: 6 Bulan Kerja Mengecewakan
Bahkan dia meminta, apabila ada masyarakat yang mengetahui suatu petunjuk agar bisa melaporkan kepada tim. “Semua kasus yang ditangani Novel berusaha kita tengok dan gali infonya termasuk motif. Termasuk Novel dan siapapun kami minta infonya jika memiliki petunjuk, tapi yang diberikan adalah asumsi atau opini,” kata Hendardi.
TPF, jelas dia, tidak ingin didikte oleh siapapun untuk membongkar kasus dan menemukan tersangka. “TPF tidak mau didikte siapapun untuk mengarahkan pelaku pada siapapun atau motif apapun yang tidak cukup memiliki petunjuk,” tegasnya.
Sebelumnya, TPF menduga ada motif probabilitas dari kasus-kasus yang ditangani oleh penyidik senior KPK itu. Sehingga ada kemungkinan dari kasus-kasus high profile tersebut yang memicu serangan balas dendam.
Baca Juga: 6 Bulan Bekerja, TGPF Novel Baswedan Gagal Ungkap Pelaku, Apalagi Aktor Intelektual
Mengapa muncul serangan balas dendam? menurut mereka karena adanya kemungkinan penggunaan kewenangannya berlebih yang dilakukan Novel pada saat mengejar kasus-kasus high profile tersebut.
“Adanya dugaan penggunaan kewenangan secara berlebihan atau excessive use of power,” kata Nur Cholis.
Pengunaan kewenangan berlebihan ini menurut Nur Cholis, bukan karena masalah pribadinya melainkan karena kasus-kasus yang ditangani Novel di KPK. Paling tidak, kata Cholis, ada enam kasus yang dicurigai oleh tim yang memicu serangan pada 11 April 2017 dan mengakibatkan mata kiri Novel cacat.
-
Anies Belum Melihat Ada Dampak Libur Panjang Maulid NabiRayakan Lebaran Berkesan di Mangkuluhur ARTOTEL Suites JakartaPolisi Tangkap Pemimpin Sekte Penghapus UtangGanjar Pranowo dan Boediono Bertemu, Bahas Ekonomi hingga Pembangunan7 Penyebab Perut Buncit saat Puasa, Sering Dilakukan Tapi Tak DisadariLakukan Langkah Ini untuk Mendapatkan Kulit Bersih Segar di Hari RayaKebakaran di RS Yarsi Jakarta Berhasil DipadamkanMalam yang Mulia, Apa Saja Tanda Malam Lailatul Qadr?Pegadaian Resmikan The Gade Tower, Permudah Koordinasi Unit Kerja7 Rekomendasi Camilan Sehat, Bekal Perjalanan Mudik
下一篇:Cak Imin Janji Tambah Dana Desa Jadi Rp 5 Miliar Jika Menang Pilpres 2024
- ·Tenang Pak Anies! Ormas Siap Bela Habis
- ·Anies Baswedan Surati Mensesneg, Kenapa ya?
- ·Jakarta Hari ini Diprediksi Hujan
- ·Respons Santai Kapolda Irjen Karyoto Usai Firli Bahuri Ajukan Praperadilan
- ·Dijual Mulai Rp987 Ribu, Cek Daftar Harga Emas Pegadaian pada 2 Juni 2025
- ·KPK Peringatkan Kalapas Agar Tak Beri Fasilitas Mewah
- ·Kenapa Hari Raya Idul Fitri Disebut Lebaran di Indonesia?
- ·Tersangka Trafficking Terancam 15 Tahun Penjara
- ·Wagub DKI Minta Warga Tak Khawatir Soal Vaksin Covid
- ·Ragam Tradisi Unik Lebaran di Berbagai Wilayah Indonesia
- ·7 Rekomendasi Camilan Sehat, Bekal Perjalanan Mudik
- ·Ganjar Pranowo dan Boediono Bertemu, Bahas Ekonomi hingga Pembangunan
- ·Dua Kali Kejeblos di Kasus Korupsi, Sikap Tamzil Bikin Tepok Jidat!
- ·Turis Ditangkap dan Dipukuli Gara
- ·Rekomendasi 5 Tempat Wisata untuk yang Libur Lebaran di Bali
- ·Kebakaran di RS Yarsi Jakarta Berhasil Dipadamkan
- ·Alamak! Orang PDIP DKI Sentil Keras Anies Baswedan: Tong Kosong
- ·Digeruduk KPK, Bos BUMN Listrik Beri Penjelasan Resmi
- ·Dirut PLN Diproses Hukum, Operasional Perusahaan Tetap Jalan
- ·Ganjil Genap Diperpanjang, Dishub: Evaluasi Tetap Ada
- ·Pilot Diskors karena Terbangkan Pesawat Terlalu Dekat dengan Gunung
- ·Bangkok Jadi Kota Paling Banyak Dikunjungi di Dunia pada 2024
- ·Turis Ditangkap dan Dipukuli Gara
- ·NYALANG: Saat Cinta Bersemi di Athena
- ·2 Saksi Ahli Dugaan Pemerasan Oleh Firli Bahuri Jalani Pemeriksaan Hari Ini
- ·KPK Diminta Selidiki Proyek Dana Otsus Aceh Barat
- ·Cek Kesehatan Gratis, 2 Penyakit Ini Paling Banyak Diderita Warga RI
- ·VIDEO: Bulan Ramadan Usai, Jangan Lupa Beristikamah
- ·Empat Fakta Pembubaran JAD
- ·Cara Mengajarkan Anak Puasa dengan Mudah dan Menyenangkan
- ·Bangganya Warga DKI ke Anies Baswedan: Maju Kotanya, Bahagia Warganya, Sakit Hati...
- ·4 Kebiasaan Penyebab Ingrown Hair, Asal Cukur Bulu Ketiak
- ·VIDEO: Jangan Lupa Tunaikan Zakat, Agar Harta Membawa Berkah
- ·VIDEO: Sayangilah Sesama, Maka Allah SWT akan Menyayangimu
- ·Pengelola Mal Tolak Usulan Luhut: Percuma...
- ·Perdana, SKPlasma Core Indonesia Kirim Plasma PODP ke Korsel